Tidak Maju, Agus Subagyo Ingin Mandito

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati akan dimulai pada awal bulan september. Hanya beberapa hari lagi, namun hingga saat ini, baik Bupati maupun Wakil Bupati Wonosobo belum terdengar kabar, akan maju atau tidak dalam Pilkada 2020. Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagyo mengaku tidak akan maju dalam Pilkada 2020 pada Desember mendatang. Dirinya memilih untuk mandito atau memperdalam nilai-nilai hidup. Orang nomor dua di Wonosobo itu mengaku sudah cukup puas dengan sejumlah prestasi yang ditorehkan selama dirinya menjabat “Tahun ini, saya tidak njago, tidak maju pilkada, saya mau mandito, saya fokus menyelesaikan pekerjaan hingga akhir masa jabatan,” ungkapnya usai menghadiri rapat paripurna KUA PPAS tahun 2021 di komplek gedung wakil rakyat, kemarin. Menurutnya, selama menjabat menjadi wakil bupati, sudah ada kemajuan untuk Wonosobo, mulai dari laporan keuangan daerah  yang senantiasa meraih predikat Wajar Tanpa Perkecualian ( WTP) hingga mampu menekan angka kemiskinan, menjadi tidak yang paling tinggi. “Selama menjabat, untuk laporan keuangan daerah, kita sudah WTP, selain itu mampu menekan angka kemiskinan, tidak menjadi juri kunci lagi, berarti ada perubahan,” katanya. Berkaitan dengan proyeksi pilkada Wonosobo, pihaknya tidak banyak memberikan komentar, Agus kembali menegaskan bahwa dirinya ingin menjalani konsep hidup seperti santri, seperti apa yang disampaikan oleh guru spiritualnya. “Untuk kondisi pilkada, saya no comment lah, apalagi soal calon tunggal atau calon lebih dari satu pasang, itu biar menjadi penilaian masyarakat Wonosobo saja,” katanya Pihaknya saat ini akan menjalani hidup seperti ngaji lesehaan, yang tidak rebutan kursi. Dirinya ingin meniru orang tua yang tidak mencari jabatan, tapi lebih menekankan pada manfaat dalam menjalankan hidup “Saya ingin meniru jejak ayah saya, veteran yang tidak mencari jabatan, tapi manfaat hidupnya untuk apa, itu yang penting,” ucapnya . Di penghujung masa bhaktinya, Agus Subagyo ingin melihat pengembangan wisata di Kabupaten Wonosobo, utamanya kawasan dataran tinggi Dieng perlu dilakukan pembenahan dengan membangun komunikasi secara inten dengan berbagai daerah. “Saya ingin memastikan bahwa ada pengembangan yang jelas di kawasan Dieng, saya sudah komunikasi dengan berbagai pihak,  karena ada peluang yang besar, karena warga Bali ingin ke Dieng memuliakan nenek moyang mereka, tapi untuk membangun itu, maka ego sektoral harus dihilangkan,” pungkasnya. (gus)

Sumber: